MENJAWAB SEMUA SOLUSI DALAM MENGGAPAI CITA-CITA ANDA

Selasa, 15 Mei 2018

Ulangan Umum Semester Genap 2017/2018

Dear Sahabat Cemerlang
Jadwal Ulangan Umum Semester Genap telah di susun.
Ujian akan dilaksanakan menjelang Ramadhan di sekolah mulai tanggal 15 Mei 2018 hingga 4 hari berjalan pukul 18.15 wita sampai selesai yang di ikuti oleh 4 angkatan yakni dari kelas 7 dan 8 Program Paket B, kelas 10 dan 11 Program Paket C.
Bagi peserta didik yang bersangkutan agar mempersiapkan diri baik fisik maupun administrasi.

Share:

Kamis, 23 Mei 2013

Berburu Ijazah Kejar Paket C (2) - Ternyata ” Sakti” untuk di Luar Negeri

Ijazah Kejar Paket C memiliki ” kesaktian” luar biasa. Siswa sekolah-sekolah internasional di Indonesia sengaja memburu ijazah ini supaya bisa meneruskan ke perguruan tinggi (PT) yang layak, baik dalam maupun luar negeri.

Fenomena ini sudah menjadi tren di sekolah-sekolah berbasis kurikulum internasional. Para siswa di sana tidak akan bisa melanjutkan ke PT bermuatan kurikulum lokal, karena ijazah yang dikeluarkan tidak diakui secara nasional. Kondisi lebih memprihatinkan juga terjadi di luar negeri.

Jika siswa sekolah internasional tidak memiliki ijazah lokal, minimal Ijazah Paket C, mereka tidak akan mendapatkan sekolah yang layak di luar negeri, baik Asia maupun Eropa. Untuk itu, siswa-siswa ini bertekad memburu ijazah Kejar Paket C. Ijazah ini bisa dipergunakan untuk memilih PT sesuai selera para siswa.

Di SMAN 11 Surabaya misalnya, ada sebanyak 60 siswa sekolah internasional yang mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK). Umumnya, pendidikan kesetaraan ini digunakan bagi mereka yang tidak dapat melanjutkan sekolah karena bekerja, drop out,ataupun gagal formal dalam ujian nasional (UN).

Namun, UNPK kali ini jadi serbuan siswa sekolah internasional demi memperoleh ijazah negara untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Meski sehari-hari belajar di sekolah berkelas, mengerjakan soal UNPK bagi siswa internasional ini bukan hal mudah. Mereka mengaku kesulitan mengerjakan dan memahami soal-soal yang ada. Kesulitan ini diakui salah seorang siswa dari Spins International School Zaenab.

Dia mengatakan, soal-soal UNPK hampir sama sekali tidak diajarkan dalam kurikulum internasional di sekolahnya. Selain itu, dia cukup kesulitan memahami soal yang dibuat dalam bahasa Indonesia. Perempuan keturunan Pakistan ini mengaku biasa mengerjakan soal berbahasa Inggris, sementara dalam UNPK soal-soal yang disajikan seluruhnya menggunakan bahasa Indonesia.

” Saya mau melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi Culinary Art Ottimo Surabaya. Jadi harus punya ijazah resmi dari negara,” ungkap Zaenab saat ditemui tengah menunggu bel masuk UNPK. Tidak hanya itu, kesulitan terbesar yang dia temui saat mengikuti UNPK adalah mengerjakan soal mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

” Di sekolah kami tidak ada pelajaran Bahasa Indonesia dan PPKn. Jadi memang kita sangat ketinggalan untuk dua mata pelajaran ini,” ungkap perempuan berparas ayu ini. Untuk mengejar ketertinggalan, Zaenab menambah jam belajarnya dengan bergabung di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Interaktif Surabaya.

Selama enam bulan, dia belajar intensif termasuk rutin mengikuti try outselama dua bulan menjelang UNPK. Hal serupa dialami Lucya yang berharap dapat meraih ijazah dari pemerintah untuk melanjutkan studi ke salah satu perguruan tinggi di Taiwan. Lucya mengaku sangat membutuhkan ijazah ini agar dapat diterima di perguruan tinggi favorit di negara yang dia tuju.

Sayangnya, hanya 80% dari soal yang dia kerjakan diyakini benar. Selebihnya dia masih ragu jika jawaban dari soal itu apakah benar atau tidak. ” Kalau ijazah dari sekolah, kita hanya bisa diterima di sekolahsekolah pinggiran. Jadi, kalau mau masuk perguruan tinggi favorit di Taiwan, yaharus punya ijazah dari pemerintah setempat,” ungkap Lucya.

Direktur PKBM Interaktif Tutik Hidajati mengatakan, semangat para siswa internasional ini sangat besar untuk meraih ijazah pemerintah. Apalagi semangat itu juga didukung orang tua yang sangat memperhatikan perkembangan belajar anaknya di PKBM. ” Kalau salah satu dari mereka tidak ikut try out,orang tua pasti sudah bingung dan segera melapor ke kami.

Mereka sangat memperhatikan anakanaknya” ujar perempuan berjilbab ini. Semangat siswa internasional ini, lanjut Tutik, sangat bertolak belakang dengan peserta didik yang ikut pendidikan kesetaraan karena drop out, gagal formal, atau bekerja. Sebagian besar di antara mereka sama sekali tidak dipungut biaya lantaran berasal dari keluarga tidak mampu. Tetapi, semangat mereka justru jauh lebih rendah dibanding siswa internasional.

Untuk memenuhi biaya pendidikan anak-anak tidak mampu ini, Tutik menggunakan cara pembiayaan silang antarpeserta didik. Bagi siswa yang berasal dari keluarga kaya, seperti siswa internasional, sebagian biaya pendidikan mereka sudah cukup untuk membiayai peserta didik yang tidak mampu. ” Itu yang memprihatinkan sampai sekarang. Padahal, pendidikan mereka sudah kami gratiskan,” ungkap Tutik.

Selain Spins International School, Tutik mengaku juga mengajar siswa dari sekolah internasional lainnya seperti Merlion International School dan IBMT University. ” Total seluruh siswa yang mengikuti pendidikan kesetaraan dari sekolah internasional sebanyak 150 siswa,” tutur dia.

Sementara itu, Kabid Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Nasor mengatakan, UNPK tidak lagi dapat diidentikkan dengan siswa putus sekolah atau gagal formal. Sebab, tingkat kesulitannya juga tidak jauh berbeda. Selain itu, di Jatim UNPK ini kerap digunakan para pejabat yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

” Tahun lalu, di Jatim ada tiga kepala daerah yang merupakan lulusan dari siswa kejar paket,” ungkapnya. Untuk saat ini, tren yang keluar adalah lulusan sekolah internasional berupaya mendapatkan Ijazah Paket C. Upaya ini dilakukan karena bisa menentukan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Jadi, Kejar Paket C bukan dipandang sebelah mata melainkan kebutuhan bagi siswa sekolah yang memakai kurikulum internasional. Menurut Nasor, jika siswa melanjutkan kuliah di luar negeri dengan memakai ijazah sekolah internasional, mereka akan diterima ke PT yang tidak layak. Beda kalau sudah mengantongi Ijazah Kejar Paket C, mereka bisa memilik perguruan tinggi yang diinginkan. bersambung

Sumber: http://www.koran-sindo.com/node/309014
Share:

Sabtu, 13 April 2013

Pengumuman UNPP 2013

Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) tahun 2013 akan dilaksanakan bersamaan waktunya dengan pelaksanaan Ujian Nasional di jenjang pendidikan formal. Hal ini berbeda dengan pelaksanaan di tahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun sebelumnya waktunya berbeda atau terpisah dengan pelaksanaan ujian nasional yang jenjang pendidikan formal. Akibat pelaksanaan ujian nasional untuk pendidikan kesetaraan dilaksanakan jauh setelah ujian nasional untuk pendidikan formal, akibatnya kesempatan siswa lulusan program kesetaraan khususnya yang Paket C, tidak bisa mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi, karena salah satu sarat untuk bisa mendaftar sebagai calon mahasiswa baru harus memiliki ijazah dan tanda lulus dari SMA/MA/SMK/Paket C.

Dengan perubahan kebijakan ini, mengharuskan pihak penyelenggara pendidikan kesetaraan, harus mempersiapkan segala sesuatunya lebih awal dan menyesuaikan dengan pelaksanaan ujian nasional yang jenjang pendidikan formal. Direncanakan pelaksanaan Ujian Nasional untuk jenjang SMA/MA/SMK/Paket C di bulan April 2013, meskipun secara resmi POS dan Juknis penyelenggaraan sampai saat ini belum dikeluarkan oleh BSNP.
Untuk kabupaten Kulon Progo, penyelenggaraan UNPK diawali dengan kegiatan sosialisasi tentang penyelenggaraan UNPK 2013 kepada seluruh PKBM, yang dilaksanakan pada hari Senin, 28 Januari 2013, bertempat di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Unit II. Dalam sosialisasi itu, selain disampaikan tentang perubahan aturan pelaksanaan UNPK yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, juga disampaikan kisi-kisi soal UNPK kepada pengelola PKBM, sehingga penyelenggara PKBM memiliki acuan dalam pembelajarannya. 

Untuk data calon peserta, sampai saat ini (data sementara) untuk kabupaten Kulon Progo yang sudah terdaftar sebanyak 1.512 warga belajar, yang terdiri dari 10 calon peserta untuk program paket A, 1.323 calon peserta program paket B dan 179 calon peserta program paket C.
Ditahun ini, di kabupaten Kulon Progo, lembaga yang menyelenggarakan pendidikan kesetaraan berjumlah 39 PKBM penyelenggara Paket B, 16 PKBM penyelenggara Paket C, dan 1 lembaga penyelenggara paket A, yaitu di SKB Kulon Progo.

Tentang mekanisme penyelenggaraan UNPK tahun ini, semuanya mengacu ke penyelenggaraan Ujian Nasional jenjang pendidikan formal, mulai dari jumlah paket soal, pendataan, pengelolaan LJK (lembar jawab_red) termasuk proses pemindaian/scanning juga dilakukan oleh Tim Pemindaian Tingkat Provinsi . Untuk yang paket C pemindaian dilakukan di UNY, yang paket B dan paket A di Dikpora DIY. Untuk persaratan peserta UNPK, menurut Eko Teguh Santosa, warga belajar yang bisa didaftarkan menjadi peserta harus memiliki tanda lulus dan ijazah jejang sebelumnya (untuk paket B dan paket C), calon peserta juga harus memiliki dokumen akademik semester sebelumnya, dan untuk calon peserta yang sudah bekerja, Dinas Pendidikan akan membuatkan surat rekomendasi kepada lembaga tempat calon peserta UNPK bekerja, agar yang bersangkutan diijinkan mengikuti UNPK.

Menurut keterangan Eko Teguh Santosa, S. Pd., Kepala Bidang Pendidikan Non Formal, Kesenian dan Olah Raga, Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo, dengan perubahan system penyelenggaraan yang meskipun berbeda dari tahun-tahun sebelumnya tetap siap melaksanakan aturan ini, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Kemdikbud. "Pembagian wilayah dan penugasan panitia penyelenggara UNPK juga menyesuaikan seperti penyelenggaraan UN Formal, yaitu dengan dibentuk Panitia Tingkat Sub Rayon di 12 kecamatan se-Kulon Progo. Hanya sasaran yang menjadi tenggung jawab Sub Rayon yang berbeda, karena untuk Sub Rayon UNPK, nanti bertanggung jawab dalam pelaksanaan UNPK semua program kesetaraan (paket A, B dan C)", Eko Teguh Santosa menambahkan. (EDO)

Sumber: http://pendidikan.kulonprogokab.go.id/article-45-pelaksanaan-unpk-ujian-nasional-program-paket-dilaksanakan-bersamaan-dengan-un-formal.html
Share:

Jadwal UNPP Tahun ajaran 2012/ 2013

UNPP Tahun Ajaran 2012/ 2013
 NOPROGRAMHARITANGGAL
JAMMATA UJIAN



PRIODE IPRIODE II

1PAKET C IPSSENIN15 April 201301 Juli 201313.30 - 15.30PPKN





16.00 - 18.00B. INDONESIA


SELASA16 April 201302 Juli 201313.30 - 15.30SOSIOLOGI





16.00 - 18.00GEOGRAFI


RABU17 April 201303 Juli 201313.30 - 15.30EKONOMI





16.00 - 18.00B. INGGRIS


KAMIS18 April 201304 Juli 201313.30 - 15.30MATEMATIKA







2PAKET C IPASENIN15 April 201301 Juli 201313.30 - 15.30PPKN





16.00 - 18.00B. INDONESIA


SELASA16 April 201302 Juli 201313.30 - 15.30BIOLOGI





16.00 - 18.00KIMIA


RABU17 April 201303 Juli 201313.30 - 15.30FISIKA





16.00 - 18.00B. INGGRIS


KAMIS18 April 201304 Juli 201313.30 - 15.30MATEMATIKA







3PAKET C KEJURUANSENIN15 April 201301 Juli 201313.30 - 15.30PPKN





16.00 - 18.00B. INDONESIA


SELASA16 April 201302 Juli 201313.30 - 15.30MATEMATIKA





16.00 - 18.00B. INGGRIS

PAKET B
 
NOPROGRAMHARITANGGAL
JAMMATA UJIAN



PRIODE IPRIODE II

1
SENIN22 April 201301 Juli 201313.30 - 15.30PPKN





16.00 - 18.00B. INDONESIA
2
SELASA23 April 201302 Juli 201313.30 - 15.30IPS





16.00 - 18.00MATEMATIKA
3
RABU24 April 201303 Juli 201313.30 - 15.30IPA





16.00 - 18.00B. INGGRIS
Share:

Kamis, 21 Februari 2013

Ijazah Paket C Sangat diakui

DENPASAR - Lulusan yang sudah memegang ijazah kejar paket baik paket A, B, dan C mulai tahun ajaran 2013 tidak perlu mengikuti Ujian Nasional (UN) 2013 pada sekolah formal. Pasalnya, ijazah mereka kini dianggap setara dengan lulusan sekolah formal. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, banyak lulusan dari sekolah kejar paket yang sudah memegang ijazah baik tingkat SD, SMP hingga SMA/SMK kembali mengikuti UN pada sekolah formal. Hal itu dilakukan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi lagi.

”Jadi ijazah pendidikan kesetaraan diakui setara dengan ijazah yang dikeluarkan lembaga pendidikan formal,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bali AA Ngurah Gde Sujaya, Minggu (23/12). Untuk itulah kata dia, lulusan kejar paket bisa menggunakan ijazah mereka sampai ke level perguran tinggi (PT). ”Jadi tidak perlu lagi ikut UN formal,” ulangnya.
Kebijakan yang melarang pemilik ijazah kejar paket untuk kembali ikut pada sekolah formal, kata dia, juga berdasarkan Prosedur Operasional Standar (POS) UN 2013. Namun, mengutip dari kebijakan pada POS UN 2013, siswa sekolah formal yang tidak lulus UN tahun pelajaran 2011/2012 bisa mengikuti UN tahun ini dengan syarat masih tercatat sebagai siswa aktif. Kemudian syarat lainnya adalah memiliki nilai ujian sekolah dan diusulkan oleh sekolah yang bersangkutan sebagai peserta UN 2013. Hanya saja pihaknya kembali menegaskan kebijakan itu tidak berlaku jika siswa yang tahun kemarin tidak lulus namun yang bersangkutan sudah mengantongi ijazah kejar paket.
Untuk peserta UN yang tahun kemarin gagal namun masih aktif dan belum memegang ijazah paket, maka siswa yang bersangkutan akan mengikuti UN pada semua mata pelajaran yang di-UN-kan. ”Jadi tidak bisa hanya mengikuti pelajaran yang tahun lalu tidak lulus saja,”
ungkapnya.
Hanya saja teknisnya, dinas akan mengambil nilai yang tertinggi, jika nilai tertinggi didapat dari tahun ini maka nilai yang diambil adalah tahun ini. Sebaliknya, jika yang tertinggi nilai tahun lalu, maka nilai yang diambil adalah nilai tahun sebelumnya. Untuk pelaksanaan UN 2013 tingkat SMA/MA nanti direncanaan akan berlangsung pada 15 April 2013. Sedangkan untuk tingkat SMP/Mts pada 22 April 2013, selain itu, untuk pelaksanaan UN Pendidikan Kesetaraan untuk paket Paket A (setingkat SD), B (SMP) dan C (SMA) akan dilaksakan bersamaan dengan pelaksanaan UN di sekolah formal. Namun waktunya yang akan berbeda.

UN tahun 2013 juga akan berbeda, yakni dengan menggunakan 20 variasi paket soal. Hal itu berbeda jika dibanding dengan UN tahun sebelumnya yang hanya memakai paket soal maksimal 5 paket. Untuk itulah UN 2013 dipastikan akan lebih sulit dan berat bagi siswa yang bersangkutan. Diharapkan pihak sekolah sudah mempersiapkan anak didiknya untuk belajar sejak kini termasuk para orang tua siswa yang harus memberikan motivasi.

sumber: Nusa Bali
Share: