MENJAWAB SEMUA SOLUSI DALAM MENGGAPAI CITA-CITA ANDA

Senin, 24 Desember 2012

Pengumuman Siswa Baru Sekolah Kesetaraan PKBM Cemerlang



PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT
(PKBM)
“CEMERLANG”
PADANGSAMBIAN DENPASAR
Alamat: SD Negeri No 9 Padangsambian Denpasar Barat


PENGUMUMAN
Nomor: 01.09/PENG/PKBM/CML/2012

Dalam tahun pelajaran 2012/ 2013 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ‘CEMERLANG” menerima paserta didik/ siswa baru sebagai berikut;
A.    1.   KF (Keaksaraan Fungsional) yaitu Pendidikan Buta Aksara
2.   Pendidikan Kesetaraan Program Paket A setara SD
3.   Pendidikan Kesetaraan Program Paket B setara SMP
4.   Pendidikan Kesetaraan Program Paket C setara SMA

B.     Syarat-syarat pendaftaran untuk program KF dan paket A

1.      Menyerahkan empat (4) lembar fotocopy akte kelahiran.
2.      Menyerahkan empat (4) lembar fotocopy KK/ KTP/ SIM.
3.      Menyerahkan empat (4) lembar pas photo ukuran 3x4cm.
4.      Beserta satu (1) buah stof map kosong warna merah.

C.     Syarat-syarat pendaftaran untuk program paket B dan paket C

1.      Menyerahkan empat (4) lembar fotocopy ijazah beserta SKHUN nya.
2.      Menyerahkan empat (4) lembar fotocopy akte kelahiran
3.      Menyerahkan empat (4) lembar fotocopy KK/ KTP/ SIM.
4.      Menyerahkan empat (4) lembar pas photo ukuran 3x4cm.
5.      Beserta satu (1) buah stof map kosong warna hijau paket B, warna kuning paket C.
6.      Membayar uang pendaftaran lima puluh ribu rupiah.
7.      Membayar uang SPP satu semester.

D.    Keterangan lebih lanjut dapat ditanyakan pada waktu pendaftaran.


Denpasar, 02 Mei 2012
Pengelola

TTD

Anak Agung Oka Suamba





Jl. Gunung Sanghyang Gang Pajajaran, Gang Sriwijaya Denpasar | Telp. (0361) 8450492 | www.pkbmcemerlangdps.blogspot.com


Catatan: Dapatkan Formulir disini dua rangkap 
               Disini dan Disini
Share:

Rabu, 08 Agustus 2012

UNPK Paket A dan B Diikuti 225 Peserta

Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket A (setara SD) dan Paket B (setara SMP) periode I tahun 2012 diselenggarakan serentak mulai, Senin (16/7) kemarin. Di Denpasar, UNPK Paket A dan B dipusatkan di SMPN 3 Denpasar. Sebanyak 225 peserta terdaftar mengikuti ujian yang berlangsung hingga Rabu (18/7) besok.
Ke-225 peserta UNPK tersebut meliputi, 61 orang peserta UNPK Paket A dan 164 orang peserta UNPK Paket B. Keseluruhan peserta ujian berasal dari 15 PKBM di Denpasar. Pelaksanaan UNPK Paket A dan B hari pertama kemarin di Kota Denpasar dipantau Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Ir. IGN Eddy Mulya, S.E., M.Si.,  didampingi Kabid Pendidikan Dasar, Made Raka, S.E., M.Si., Ak. 
Peserta tertua UNPK Paket A  atas nama I Made Kentri kelahiran 1965 dari PKBM Ki Hajar Dewantara. Sedangkan peserta termuda UNPK Paket A atas nama I Made Sumardika. Sumardika kelahiran 2000 dari PKBM Dharma Jati II.

   Sementara, peserta tertua UNPK Paket B atas nama Ni Wayan Margiani kelahiran 1964 dari UPT SKB Kota Denpasar. Sedangkan peserta termuda UNPK Paket B atas nama Yanik Ayu Siamawati kelahiran 1999 dari PKBM Niti Mandala Renon.
Eddy Mulya mengatakan, pendidikan non-formal dan formal memiliki kualitas yang setara. Jadi out put yang dihasilkan dari kejar paket setara dengan kualitas yang dihasilkan dari pendidikan formal. Karena itu, lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan non-formal diharapkan mendapat tempat di hati masyarakat, karena lulusan yang dihasilkan benar-benar sama dengan sekolah formal.

   
Dalam upaya menghasilkan lulusan berkualitas dari kejar paket, Eddy Mulya menghimbau, para pengawas serta peserta didik betul-betul mengikuti prosedur ujian yang telah ditetapkan. Ia menegaskan, peserta UNPP yang tidak hadir mengikuti ujian otomatis dinyatakan gugur. ‘’Demikian pula dengan peserta ujian yang tak memenuhi persyaratan lulus secara langsung tidak lulus pada ujian periode I dan diberi kesempatan mengikuti UNPP periode II yang direncanakan berlangsung Oktober mendatang,’’ ujar Eddy Mulya.
Made Raka menambahkan, UNPK Paket B menerapkan pola dua paket berbeda dalam satu ruangan. Sedangkan UNPK Paket A menerapkan soal seragam. Guna meminimalisasi kecurangan dalam pelaksanaan ujian, kata dia, teknis pengawasan diberlakukan ketat layaknya ujian di sekolah formal.

   Tiap ruangan dikawal dua orang pengawas.
UNPK Paket A hari pertama ujian Senin kemarin, para peserta berhadapan dengan soal-soal Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia. Pada hari selanjutnya mereka akan menjawab soal-soal Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika. Sedangkan UNPK Paket B, pada hari pertama kemarin mengujikan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia. Pada hari kedua, peserta UNPK Paket B dijajal soal-soal Ilmu Pengetahuan Sosial dan Matematika. Selanjutnya hari ketiga peserta ujian menjawab soal-soal Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam. ‘’Untuk setiap mata pelajaran yang diujikan, peserta UNPP dialokasikan waktu 120 menit untuk mengerjakan soal-soal ujian yang seluruhnya berbentuk multiple choice (pilihan ganda). (123)


Sumber  ; http://denpostnews.com/index.php/2011-10-30-16-54-53/1693-di-denpasar-unpk-paket-a-dan-b-diikuti-225-peserta
Share:

224 Peserta UNPK Tidak Lulus 'RIAU'

224 orang dinyatakan gagal lulus dalam Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket C di Provinsi Riau. Dinas Pendidikan (Disdik) kabupaten/kota diminta sesegera mungkin mengumumkan setelah hasil ujian itu diterima dari provinsi.

Jumlah ini diketahui setelah Disdik Provinsi Riau menerima hasil penilaian tersebut dari pusat. Dari data itu juga diketahui bahwa total peserta yang dinyatakan lulus UNPK Paket C mencapai 3.915 orang. 3.914 peserta yang lulus dari kelompok IPS dan satu lagi dari kelompok IPA.

"Untuk kelompok IPA, pesertanya memang hanya lima orang," ungkap Kepala Disdik Riau yang didampingi Kabid Pendidikan Non Formal dan Informal, Media Evayani SH kepada Tribun, Senin (6/8).

Menurut dia, persentase ketidaklulusan UNPK Paket C di Riau hanya 5, 32 persen. Dari 224 peserta yang tidak lulus, jumlah terbanyak ada di Kabupaten Rokan Hilir. Yaitu mencapai 65 orang. Diikuti Kabupaten Meranti sebanyak 31 orang dan Kota Pekanbaru 18 orang. Sementara persentase ketidaklulusan terendah ada di Kabupaten Pelalawan yaitu 1,32 persen atau hanya tiga peserta.

Lalu, jika ditinjau dari segi total nilai, peserta asal Pekanbaru berhasil menduduki posisi pertama. Dimana Dumai berhasil menorehkan total nilai 53,47. Di posisi kedua ditempati Kota Pekanbaru dengan total nilai 52,36 dan di posisi ketiga Kabupaten Bengkalis dengan nilai 50,15.
Diterangkan Media, dibanding tahun lalu hasil yang dicapai kali ini tak jauh berbeda. Dimana tahun lalu, dari 4.782 peserta di UNPK Paket C tahap pertama, peserta yang tidak lulus mencapai 217 orang. Sementara yang lulus 4.565 orang.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan ketidaklulusan peserta. Faktor pertama ada peserta yang tidak mengikuti ujian secara penuh. Sehingga yang bersangkutan langsung dinyatakan gugur sebagai peserta UNPK Paket C. Faktor lainnya adalah nilai yang diraih masih dibawah batas nilai kelulusan.

Menurutnya, peserta yang lulus harus mencapai rata-rata nilai akhir paling rendah 5,5 dari seluruh mata pelajaran. Sementara untuk nilai rata-rata per mata pelajaran minimal mencapai angka 4,0. Dibawah angka tersebut maka peserta dianggap tidak lulus.

Hasil UNPK Paket C hari ini (kemarin-red) mulai diserahkan ke masing-masing kabupaten/kota. Sementara untuk pengumumannya, Disdik Riau berharap sesegera mungkin dilakukan. Pengumuman dilakukan oleh masing-masing lembaga yang mengikutsertakan siswanya dalam UNPK lalu.

Terkait blangko ijazah, Media mengaku belum menerima. Menurutnya, blangko ijazah masih ada di pusat dan biasanya baru sampai di daerah sekitar 1 sampai 2 minggu setelah pengumuman UNPK Paket C dilakukan.

Meski demikian, peserta yang telah lulus dan ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi masih memiliki kesempatan untuk ikut tes masuk perguruan tinggi. Diantaranya dengan mengurus Surat Keterangan Lulus (SKL) yang ditandatangani kepala Disdik setempat.

Sementara itu ditanya tentang hasil UNPK Paket A dan B, Media menjelaskan sampai saat ini hasil pemindaian masih ada di Jakarta. Proses penilaian sedang berlangsung dan direncanakan pada tanggal 11 Agustus mendatang sudah diumumkan.

Sebagai informasi, setelah hasil UNPK Paket A, B dan C tuntas diumumkan, Disdik membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin mengikuti ujian kesetaraan tahap kedua tahun 2012. Berdasarkan jadwal, pelaksanaan UNPK Paket C tahap kedua dilakukan pada tanggal 8 sampai 11 Oktober mendatang. Sementara untuk Paket A dan B dilakukan tanggal 15 sampai 17 Oktober. (*)


Sumber ; http://pekanbaru.tribunnews.com/2012/08/07/224-orang-tak-lulus-paket-c-riau
Share:

Selasa, 31 Juli 2012

Pengumuman UN Kesetaraan Ditunda


Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Bali Anak Agung Gde Sujaya mengatakan, pengumuman hasil kelulusan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMA/SMK) ditunda.

"Sebenarnya dijadwalkan pada Sabtu (28/7). Namun, hingga Senin (30/7) belum mendapat kepastian dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kapan hasil kelulusan UNPK itu akan didistribusikan ke daerah untuk selanjutnya diumumkan secara resmi," kata Agung Sujaya di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, pihak Kemendikbud tidak memberikan konfirmasi terkait alasan penundaan pengumuman kelulusan UNPK tersebut.

Akibatnya, nasib puluhan peserta UNPK yang merupakan siswa sekolah formal yang tidak lulus Ujian Nasional (UN) untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi menjadi juga tertunda.

"Pengumuman kelulusan UNPK Paket A, B dan C memang ditunda. Kami belum mendapat kepastian dari Kemendikbud kapan hasil kelulusan UNPK itu akan diumumkan," ucapnya.

Menurut dia, UNPK tahun ini untuk semua jenjang pendidikan diikuti oleh 6.305 orang peserta.(LHS/T007)



Sumber ; http://bali.antaranews.com/berita/25750/pengumuman-un-kesetaraan-ditunda
Share:

Selasa, 24 Juli 2012

Peserta UNPK Dari PKBM Cemerlang

Kurang lebih 30 Peserta didik PKBM Cemerlang telah selesai melaksanakan UNPK yang di gelar pada tanggal 9-12 Juli kemarin di gedung SMAN 1 Denpasar Jl. Kamboja. Namun masih ada beberapa peserta yang tidak mengikuti Ujian tersebut kira-kira 7 peserta dari PKBM Cemerlang.


Informasi selengkapnya hubungi sertariat kami di
Alamat Lembaga SDN No. 9 Padang Sambian JL. Gunung Sanghyang,
 Gg. Pajajaran / Gg. Sriwijaya. Denpasar Barat, Bali
No Telp
 (0361) 8450492
Share:

Rabu, 11 Juli 2012

Peserta UNPK Terpaksa Dititipkan

Denpasar (Bali Post) -Nasib tidak beruntung kembali menghimpit ratusan siswa sekolah formal yang tidak lulus Ujian Nasional (UN) SD, SMP dan SMA/SMK, beberapa waktu lalu. Meskipun mulai Senin (9/7) hingga Kamis (12/7) mendatang mereka mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK), namun langkah mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tidak mulus. Pasalnya, hasil kelulusan UNPK dipastikan baru bisa diumumkan setelah proses belajar mengajar (PBM) di sekolah formal berjalan secara efektif.

Mengantisipasi agar siswa lulusan Kejar Paket tidak terlalu jauh tertinggal pelajaran, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali merekomendasikan mereka mengikuti pelajaran di sekolah formal dengan status sebagai siswa titipan. Kepala Disdikpora Provinsi Bali Drs. A.A. Ngurah Gde Sujaya, M.Pd., Minggu (8/7) kemarin mengatakan, selama hasil kelulusan UNPK belum diumumkan, peserta UNPK itu akan mengikuti proses belajar mengajar dengan status siswa titipan. Artinya, status mereka sebagai siswa di sekolah formal itu baru dinyatakan sah setelah dinyatakan lulus UNPK. Apabila kembali mengalami kegagalan pada UNPK, mereka harus rela angkat kaki dari sekolah formal tersebut.

''Meskipun belum pasti lulus UNPK, mereka tetap diberikan kesempatan mendaftarkan diri di SMP swasta maupun SMA/SMK swasta. Khusus untuk lulusan Kejar Paket C atau setara SMA, mereka masih punya kesempatan untuk mengikuti ujian seleksi secara normal di perguruan tinggi-perguruan tinggi swasta karena masih banyak perguruan tinggi swasta yang belum menutup pendaftaran untuk calon mahasiswa baru,'' kata Sujaya.

Jika lulus UNPK, kata dia, otomatis mereka akan melanjutkan pendidikan di sekolah tersebut. Sebaliknya jika tidak lulus, hak mereka melanjutkan pendidikan di sekolah itu langsung digugurkan dan kembali mengulang pelajaran di sekolah asal. ''Kami berharap, pengumuman hasil kelulusan UNPK secepatnya dilaksanakan oleh Kemendikbud. Dengan begitu, status para peserta UNPK dari sekolah formal itu tidak lama-lama menggantung,'' ujarnya.

Sesuai Surat Edaran Mendiknas No. 107/MPN/MS/2006 tentang Program Kesetaraan, kata dia, para lulusan Kejar Paket A, B dan C memiliki eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah SD, SMP dan SMA/SMK untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi. Meskipun proses belajar mengajar di sekolah formal sudah berlangsung, mereka tetap diberikan kesempatan melanjutkan pendidikan di sekolah formal pada tahun ajaran ini sepanjang daya tampung di sekolah yang dituju masih memungkinkan.

Sujaya meminta seluruh Disdikpora kabupaten/kota secepatnya mendata daya tampung sekolah-sekolah swasta yang ada di wilayahnya. Khususnya, di jenjang pendidikan SMP dan SMA/SMK. Pendataan ini sangat urgen guna mengetahui jumlah kursi yang masih tersisa untuk menampung para lulusan Kejar Paket A dan Paket B. ''Kami berharap, seluruh lulusan Kejar Paket itu bisa tertampung sehingga mereka tidak sampai menganggur selama setahun untuk melanjutkan pendidikannya,'' tegasnya. (kmb13)


Sumber ; http://www.balipost.com/mediadetail.php?module=detailberita&kid=10&id=67287
Share:

Selasa, 10 Juli 2012

Master Soal UNPK Tahun 2012 Diserahterimakan

Bertempat di ruang pertemuan PT Percetakan Bali, Jl Gajah Mada, Denpasar,  Rabu, 27 Juni 2012, Master Soal Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan ( UNPK ) yang dibawa lansung dari Jakarta oleh petugas Puspendik, Arniati PH, diserahkan kepada Panitia UNPK Provinsi Bali, I Made Suarna, SE, M.Si dan Suarna langsung menyerahkan kepada Direktur PT Percetakan Bali, I Gst. Ngurah Alit DM, SE, untuk digandakan.

Disamping ketiga pejabat tersebut diatas, juga hadir menyaksikan penyerahan Master soal UNPK adalah, dari pihak Kopolisian Polresta Denpasar, Peltu W. Utama, Baidawi, SE dari Kanwil Agama Provinsi Bali, Anik dari Panitia Provinsi Bali dan tiga orang staf PT Percetakan Bali. Dalam kesempatan tersebut Suarna menyatakan, ditujuknya PT Percetakan Bali untuk penggandaan Naskah UNPK ini karena, besaran biaya penggandaan nilainya dibawah 100 juta. Begitupula PT Percetakan Bali sejak adanya Ebtanas sudah biasa melakukan penggandaan naskah – nakas UN, begitupula persyaratan yang diperlukan untuk kebutuhan administrasi bisa terpenuhi.
 
Pejabat Peneliti dari Puspendik, Arniati, PH menyatakan, Puspendik bekerjasama dengan BSNP sebagai penyedian Master Soal Naskah UNPK. Master Soal dan perlengkapan administrasi lainnya tersimpan didalam kardus, selanjutnya dengan disaksikan oleh peserta yang hadir disilahkan Kardus dibuka untuk diteliti isinya.
 
Selaku Perusahan yang dipercaya untuk menggandakan Naskah soal UNPK, Ngurah Alit menyatakan bersyukur atas kepercayaan ini, dan berjanji akan mengamankan dan menjaga pencetakan soal UNPK sesuai atau sama dengan seperti pencetakan naskah dokumen Negara yang pernah dilakukan. ( PH // Man Pugra ) 
 
 
Sumber ; http://www.disdikpora.baliprov.go.id/berita/2012/6/master-soal-unpk-tahun-2012-diserahterimakan
Share:

Jumat, 29 Juni 2012

UNPP C Dimulai 9-12 Juli 2012

Kegiatan PKBM Cemerlang
Akhirnya pada 12 juni 2012 Badan Standar Nasional Pendidikan menerbitkan Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (POS UNPK) sebagai implementasi dari Permendikbud Nomor 35 tahun 2012 tentang Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK). Berdasarkan POS UNPK tersebut ujian nasional Program Paket C periode pertama diselenggarakan pada tanggal 9-12 Juli 2012, ujian nasional Program Paket C Kejuruan 9-10 Juli 2012, ujian nasional Program Paket B dan Paket A tanggal 16-18 Juli 2012. Jadwal ujian nasional periode kedua dilaksanakan pada bulan Oktober 2012.

Kelulusan peserta UNPK dari satuan pendidikan Program Paket A, Program Paket B Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan ditetapkan oleh rapat dewan tutor dan pamong pada Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pembina dengan mempertimbangkan nilai akhir (NA) dan akhlak mulia. Nilai rata-rata laporan hasil belajar (NRLHB) pada satuan pendidikan Program Paket A, Program Paket B, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan diperoleh dari mata pelajaran yang diujinasionalkan.

NRLHB dikeluarkan oleh satuan pendidikan Program Paket A, Program Paket B, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan yang sudah dicap dan ditandatangani oleh pimpinan satuan pendidikan tersebut serta disahkan oleh Kepala dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

Pengumuman hasil ujian nasional Program Paket C dan Paket C Kejuruan paling lambat 4 Agustus 2012, sedangkan ujian nasional Program Paket A dan Program Paket B diumumkan paling lambat tanggal 11 Agustus 2012.


Sumber ; http://fauziep.blogdetik.com/2012/06/18/pos-unpk-tahun-2012-un-paket-c-dimulai-9-12-juli-2012/
Share:

Jadwal UNPP Tahun Pelajaran 2011 / 2012

PROGRAMHARITANGGALJAMMATA UJIAN

PERIODE IPERIODE II

PAKET C IPS SENIN 09 JULI 201208 OKTOBER 201213.00-15.00PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

. ..15.30-17.30BAHASA INDONESIA

SELASA10 JULI 201209 OKTOBER 201213.00-15.00SOSIOLOGI

. ..15.30-17.30GEOGRAFI

RABU11 JULI 201210 OKTOBER 201213.00-15.00BAHASA INGGRIS

. ..15.30-17.30EKONOMI

KAMIS12 JULI 201211 OKTOBER 201213.00-15.00MATEMATIKA
PAKET B SENIN 16 JULI 201215 OKTOBER 201213.00-15.00PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

. ..15.30-17.30BAHASA INDONESIA

SELASA17 JULI 201216 OKTOBER 201213.00-15.00ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

. ..15.30-17.30MATEMATIKA

RABU18 JULI 201217 OKTOBER 201213.00-15.00BAHASA INGGRIS

. ..15.30-17.30ILMU PENGETAHUAN ALAM
PAKET A SENIN 16 JULI 201215 OKTOBER 201213.00-15.00PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

. ..15.30-17.30BAHASA INDONESIA

SELASA17 JULI 201216 OKTOBER 201213.00-15.00ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

. ..15.30-17.30ILMU PENGETAHUAN ALAM

RABU18 JULI 201217 OKTOBER 201213.00-15.00MATEMATIKA
Share:

Pengumuman Ujian Peserta Didik PKBM Cemerlang

PENGUMUMAN



01.28 / PKBM CEMERLANG / VI.2012 DI UMUMKAN KEPADA SEMUA PESERTA DIDIK PROGRAM PAKET A, PAKET B, DAN PAKET C. YANG MENGIKUTI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 UNTUK BERKUMPUL DI SEKOLAH, GUNA DIBERIKAN PENGARAHAN OLEH KEPALA SEKOLAH PADA TANGGAL HARI KAMIS 29 / JUNI / 2012 SAMPAI DENGAN TANGGAL JUM'AT 6 / JULI / 2012.








Desember, 28 / Juni / 2012

Kepala Pegelola

TTD

ANAK AGUNG OKA SUAMBA


Share:

Senin, 25 Juni 2012

18 Ribu Peserta Ikut Ujian Paket C

KUPANG, Timex-Kepala Sub Dinas Bina Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Timur, Marthen Luther Dira Tome menyebutkan ada 18 ribu lebih peserta yang mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket C (setara SMA) di seluruh kabupaten/kota di NTT kemarin.11.323 orang berasal dari siswa SMA yang tidak lulus saat mengikuti ujian nasional beberapa waktu lalu. "Jadi ada tujuh ribu orang dari peserta reguler paket C yang mengikuti ujian kemarin," jelas Luther kemarin.

Secara umum Luther mengakui pelaksanaan UN yang dilakukan secara serentak di seluruh NTT tidak ditemui adanya kendala berarti."Sejauh ini pelaksanaan UNPK berlangsung aman dan tak ada kendala," katanya.

Luther menjelaskan Pemprov NTT melalui Dinas P dan K berkomitmen untuk menyukseskan proses yang ada. Karena itu pihaknya berusaha sekuat tenaga agar tidak ada yang menjadi korban.

Walau begitu Luther tak bisa menampik adanya kendala pendistribuan soal ke Pulau sabu akibat adanya pembatalan semua armada pelayaran karena cuaca buruk. Untuk mengatasi kendala yang ada, pihaknya dibantu pihak Korem 161/WS dengan menyediakan satu buah helikopter untuk mendistribusi naskah ke Sabu.

"Pukul 11.00 Wita kemarin, seluruh naskah untuk Sabu telah terdistribusi dengan baik. Karena itu masyarakat di Sabu sangat berterima kasih kepada Korem 161/WS yang telah berandil membantu distribusi naskah ujian dengan menggunakan helikopter,"kata Luther mengutip warga Sabu.

Khusus untuk Kota Kupang UNPK diikuti sebanyak 2.714 warga. 1.266 orang berasal dari warga belajar paket C reguler sedangkan 1.448 orang berasal dari sekolah formal.
Kasubdin PLS Dinas Pendidikan Kota Kupang Sinun Petrus Manuk kepada Koran ini ketika melakukan pemantauan di SMAN I Kupang, kemarin menjelaskan UNPK ini akan berlangsung hingga 27 juni mendatang.

Khusus untuk Kota Kupang, pemerintah sebagai fasilitator, menyediakan sejumlah lokasi ujian. Diataranya SMAN 2, SMA Efata dan SMA Muhammadiyah di Kelurahan Kelapa Lima, SMK Sint Carolus, SMAN 4, SMA Ki Hajar Dewantoro, SMA Sudirman, SMA Teladan, SMA Kristen dan SMAN 7 di Kecamatan Maulafa, SMA PGRI, SMK Karya, SMAN 5, SMAN 3 Mapoli, SD I Mapoli, SMKN I, SMK Beringin dan SMAN 1 di Kecamatan Oebobo, serta MAN dan SMAN 8 di Kecamatan Alak.

Selain itu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) juga menyelenggarakan UNPK Paket C yakni tiga PKBM di Kecamatan Kelapa Lima, empat PKBM di Kecamatan Maulafa, enam PKBM di Kecamatan Oebobo serta dua PKBM di kecamatan Alak.

Mengenai penyelenggaraan UNPK Paket B (setara SMP), pihaknya sudah menerbitkan edaran ditujukan ke seluruh sekolah di Kota Kupang untuk mengakomodir pendaftaran siswa yang tak lulus SMP untuk mengikuti UNPK Paket B, awal Juli nanti.

"Pendaftaran tetap kita buka hingga Rabu sore. Persyaratannya harus ada keterangan tidak lulus dari sekolah asal siswa, kemudian datanya dilaporkan ke sekolah, barulah diserahkan ke pihak penyelenggara (Subdin PLS) untuk diikutkan dalam ujian. Mereka akan didistribusikan ke PKBM yang ada," jelas Manuk.

Di TTS 1.025 Orang Ikut Ujian Paket C

Dari Kabupaten Timor Tengah Selatan dilaporkan sebanyak 1.025 orang mengikuti ujian paket C yang tersebar pada 15 kecamatan. 136 orang merupakan peserta pindah jalur (siswa SMA tak lulus UN). Sedangkan 889 orang merupakan peserta murni dari pendidikan non formal paet C.

Kasubdin PLS Dinas P dan K TTS, Yesaya Y Boymau saat memantau pelaksanaan UNPK si SoE kemarin menjelaskan ujian Paket C tahun ini didukung biaya murni dari dana Dekon.
Pelaksanaan ujian dipantau langsung tim dari Inspektorat Jenderal Depdiknas pusat diataranya, Bermansyah dan Agus Setiadi. Laporan hasil pemantauan kata mereka dilaporkan langsung ke Mendiknas.

Pemantauan juga bertujuan meminimalisir terjadinya berbagai penyimpangan dilapangan.
"Tim melakukan pemantauan bertujuan meminimalisir dugaan terjadinya berbagai penyimpangan dalam pelaksanaan ujian Paket C," jelas Agus Setiadi.

Pantauan Timor Express disekertariat PLS kemarin, banyak peserta menyerbu panitia pendaftaran peserta ujian Paket B. Termasuk kepala SMP Hetven Oekamusa, Simon Lada yang kelulusan sekolahnya nol persen. Simon mendaftarkan 33 siswanya yang tidak lulus UN untuk mengikuti ujian melalui jalur non formal Paket B tanggal 1 hingga 3 Juli mendatang.

Simon mengaku sangat terpukul dengan persentase kelulusan sekolahnya yang nol persen. Simon yang baru dua bulan menjabat kepala sekolah mengatakan, buruknya persentase kelulusan tahun ini disebabkan berbagai faktor.

Diantaranya, kurang disipilin siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sehingga daya serap mata pelajaran yang diberikan sangat minim. Apa lagi siswa kelas III selama ini masuk sekolah siang. Selain itu, meskipun ada les tambahan, siswa malas ikut les.

Untuk diketahui, SMP Hetven Oekamusa saat pelaksanaan ujian nasional merupakan sekolah titipan pada SMPN 2 SoE. Pihaknya meminta tahun depan agar hasil foto copy lembaran jawaban siswa mereka diserahkan kepada guru-guru agar dijadikan pembanding dengan kemampuan siswanya. Hal itu dimaksudkan agar tidak timbul berbagai kecurigaan.

Demi mengakomodir peserta yang tidak lulus UN tingat SMPdi TTS, pihak PLS memperpanjang masa pendaftaran hingga hari pukul 24.00 hari ini.(boy/r5)

sumber; http://www.timorexpress.com/index.php?act=news&nid=24052
Share:

Jumat, 22 Juni 2012

Daftar PKBM Penyelenggara Kejar Paket C di Denpasar

Berikut daftar-daftar PKBM penyelenggara kejar paket C :
1. PKBM Niti Mandala Club
2. PKBM Ganesha
3. PKBM Dharma Jati II
4. UPT SKB Kota Denpasar
5. UPT BPKB Bali
6. PKBM Berkat Bagi Bali
7. PKBM Ki Hajar Dewantara
8. PKBM Cemerlang
9. PKBM Widya Sastra
10. Dharmawangsa
11. PKBM Gita Mulia
12. PKBM AGung
13. PKBM Tunas Bangsa
14. PKBM Widya Bakti

Demikian informasinya.

Terima kasih

Share:

Pendidikan Non Formal & Informal di Hadapkan Pada Persoalan Yang Dilimatis

Karena Pendidikan Nonformal dan informal dihadapkan pada keterbatasan, dilihat dari aspek sarana, fasilitas, Tutor juga aspek pengelola atau manajemen. Untuk lebih meningkatkan peran Pendidikan Nonformal dan informal, Pemerintah terus berupaya membenahi kekurangan yang ada seperti, pemenuhan modul – modul kesetaraan, peningkatan mutu para Tutor serta melaksanakan ‘ Pendidikan dan pelatihan bagi pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM )’, seperti yang dilakukan saat ini oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Disdikpora ) Provinsi Bali.

Secara resmi  Pendidikan dan pelatihan bagi pengelola PKBM se Bali, di buka oleh Kepala Bidang Kepemudaan, Drs. A.A. Made Sudarsana, M.Si, mewakili KaDisdikpora Provinsi Bali, Kamis, 19 April 2012, betempat di Aula UPT BPKB Bali. KaDisdikpora dalam sambutannya yang dibacakan oleh KaBidang Kepemudaan menyatakan, PKBM sampai saat ini masih menjadi lembaga yang sangat di buthkan masyarakat, karena menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat untuk meningkaykan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam meningkatkan taraf hidupnya. Oleh karena itu PKBM harus terus berbenah diri, dan kesempatan Pendidikan dan Pelatihan seperti ini dapat dimanfaatkan sebaik – baiknya untuk meningkatkan kompetensinya harap KaDisdikpora.   
Kasi Kesetaraan Bidang PNFI Disdikpora Provinsi Bali, Dra. Ni Komang Artini selaku panitia melaporkan, tujuan dilaksanakannya Pendidikan dan pelatihan bagi pengelola PKBM adalah untuk meningkatkan Kompetensi pengelola PKBM dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pengelola PKBM. Peserta berjumlah 80 orang pengelola PKBM seluruh Bali, dengan Fasiltator 9 orang dari Disdikpora dan UPT BPKB Provinsi Bali. Kegiatan berlangsung dari tanggal 19 s.d 23 April 2012 bertempat di UPT BPKB Provinsi Bali. ( PH // Man Pugra )


Share:

Senin, 18 Juni 2012

14 Negara Asia Pasifik Ikuti Seminar Internasional tentang PKBM

PKBM menawarkan beragam layanan pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan kesetaraan, pendidikan keaksaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan dan pendidikan kecakapan hidup. Semua layanan itu terbentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, di bawah jejaring kemitraan dengan berbagai pihak terkait.
Seiring itu, banyak masyarakat yang berinvestasi, dan tidak jarang merelakan asetnya, berupa lahan, tenaga pikiran dan anggaran untuk membangun dan menyediakan pendidikan nonformal di PKBM.
Ella menjelaskan, tepat satu tahun lalu, UNESCO Jakarta yang diwakili Anwar Al-Said, melakukan kerja sama dengan Ketua Forum PKBM Buhai Simanjuntak dan Direktorat Pendidikan Masyarakat (Dikmas) untuk menyelenggarakan workshop Internasional di Makasar, Sulawesi Selatan.
Sejumlah peserta, seperti dari Korea, Filipina, dan Malaysia, ikut hadir pada seminar yang diinisiasi forum PKBM itu. Tema seminar: Memaksimalkan Peran PKBM Terhadap Penurunan Kemiskinan, Peningkatan Pembelajaran Sepanjang Hayat dan Promosi Pembangunan yang Berkelanjutan.
Sedangkan subtema yang diambil adalah Mencari Jejaring International yang Efektif Antar Negara. Kegiatan tersebut dihadiri Forum PKBM Indonesia, Kemdikbud, UNESCO, dan beberapa lembaga international dari Filipina, Indonesia, Jepang, Korsel, Thailand, dan Timor Leste.
Tujuan dari Workshop untuk berbagi pengalaman dalam hal promosi, dukungan, dan pengembangan PKBM serta untuk memperkaya pengetahuan akan bagaimana PKBM dapat berkontribusi terhadap penurunan kemiskinan, peningkatan pembelajaran sepanjang hayat, peningkatan pembangunan berkelanjutan.
Pada akhir workshop disepakati bersama Deklarasi Makassar tentang pembentukan Forum PKBM International dimana ketuanya dari Indonesia, yaitu Bohai Simanjuntak. Sedangkan sekretarisnya dari Korea Selatan.
“Kemdikbud memandang perlu untuk menindaklanjuti dan melanjutkan insiatif workshop tersebut dengan cara menyelenggarakan Seminar International PKBM tentang Revitalisasi PKBM. Kami harapkan PKBM bisa menjadi lebih besar lagi,” kata Ella.
Seminar ini memberikan kesempatan berbagi informasi, bertukar pikiran, dan pengalaman terbaik antar para peserta yang difasilitasi oleh para ahli PKBM, antara lain dari Jepang yang sudah berpengalaman dengan ‘Komunikan’-nya.
Tujuan seminar pertama, meningkatkan akses, kualitas dan partisipasi masyarakat serta kemitraan dan kepemilikan dari PKBM. Kedua, berbagi pengalaman-pengalaman sukses PKBM antar negara. Ketiga, memformulasikan rencana aksi untuk meningkatkan kerjaswama antar PKBM pada level internasional. Keempat, mempromosikan kerangka hukum PKBM yang lebih kuat untuk PKBM di masing-masing negara yang hadir.
Bertindak sebagai Keynote Speaker adalah Dirjen Paudni yang menyampaikan tentang kebijakan dan Revitalisasi PKBM. Dibahas pula berbagai pengalaman pelaksanaan PKBM dari UNESCO Dhaka oleh Mr Kiichi Oyasu, dari National Institute for Educational Research Jepang, Prof Dr Sasai Hiromi dan dari Tsukuba University Jepang, Prof Dr Teuchi, serta beberapa narasumber lain dari Indonesia.
Penyajian pengalaman dari masing-masing negara merupakan sumber yang sangat berharga bagi peserta untuk memperoleh hasil yang diharapkan, yaitu terwujudnya kriteria pweningkatan mutu PKBM, rencana aksi untuk Revitalisasi PKBM, dan kriteria kebertahanan PKBM.
Pada kesempatan ini para peserta pun akan mengamati dan mempelajari pelaksanaan PKBM di Indonesia dengan mengunjungi PKBM Negeri 26 dan TBM di Jakarta. Didiskusikan pula isu kesetaraan dan keunggulan PKBM, meningkatkan mutu jejaring dan kepemilikan serta dampak PKBM terhadap masyarakat luas.
“Isu tentang keberlangsungan program PKBM diharapkan dapat dijawab dalam diskusi kelompok pada seminar yang diikuti oleh sejumlah negara ini. Pada akhir kegiatan, tentunya kami mengundang para peserta untuk mengunjungi Museum Nasional dan tur ke tempat lainnya di Jakarta, karena pendidikan sudah disatukan dengan kebudayaan.(dry)

Diambil dari : http://infopublik.kominfo.go.id/
Share:

Hadirnya PKBM Di Indonesia

Hadirnya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Indonesia terjadi pada saat terjadinya krisis sosial ekonomi secara nasional pada tahun 1998, dengan latar belakang yang cukup panjang. Dari fakta yang ada pada saat itu menunjukkan bahwa pendidikan formal dan sistem persekolahan ternyata tidak cukup untuk menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Terlihat di antaranya, dari masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, tingginya tingkat buta aksara bagi orang dewasa, tingginya tingkat pengangguran, dan tingginya tingkat kemiskinan. 
Di sisi lain, kebijakan pemerintah dalam pembangunan pendidikan dititikberatkan pada pendidikan formal dan sistem persekolahan. Adapun perhatian pada pendidikan non formal masih sangat terbatas. Hal ini dapat dilihat dari alokasi anggaran dan fasilitas maupun berbagai sumberdaya lainnya yang jauh lebih besar dicurahkan bagi pendidikan formal dan sistem persekolahan. Sejak dari awal pada dasarnya pendidikan non formal telah hadir dalam peradaban manusia jauh sebelum adanya pendidikan formal dan sistem persekolahan, dengan bentuk yang belum terkelola dengan baik. Namun pembinaan pendidikan nasional selama ini masih didominasi oleh pendidikan formal. Pembinaan pendidikan non formal dilakukan oleh pemerintah hanya melalui berbagai pendekatan proyek yang bersifat sementara dan kadangkala tidak berkelanjutan.
Cakupannyapun masih sangat terbatas pada beberapa jenis kebutuhan pendidikan yang bersifat nasional. Sementara pendidikan non formal yang diselenggarakan oleh masyarakat masih bertumpu pada jenis-jenis pendidikan yang memiliki nilai komersial dari swadaya masyarakat atau kelompok masyarakat yang pendanaannya ditarik dari pembayaran peserta didik untuk membiayai kegiatan pendidikan tersebut.
Menghadapi tingkat kemajuan zaman dengan sendirinya dibutuhkan pengetahuan dalam pengelolaan pendidikan non formal secara efektif. Salah satu pemerhati kiprah pendidikan non formal ini adalah lembaga pendidikan dunia. Yaitu negara-negara yang tergabung dalam UNESCO menyimpulkan bahwa pembangunan pendidikan non formal haruslah semaksimal mungkin dan bersifat partisipatif, dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri dan peran pemerintah sebaiknya diposisikan lebih sebagai fasilitator. Hal ini terlihat dari berbagai naskah deklarasi antara lain deklarasi Jomtien, Dakar, dan sebagainya.
Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan gagasan tersebut adalah dengan mendorong dan memotivasi terwujudnya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). PKBM bukanlah sepenuhnya merupakan suatu konsep yang baru sama sekali.
Untuk menggerakkan masyarakat agar terwujud PKBM di Indonesia, Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional merumuskan berbagai kebijakan dan program untuk mengidentifikasi dan memotivasi agar masyarakat dengan kesadarannya sendiri membentuk dan mengelola berbagai kegiatan pembelajaran bagi masyarakat sesuai kebutuhan dan potensi masing-masing. Gagasan ini mendapatkan sambutan cukup baik oleh masyarakat sehingga pada awal tahun 1998 mulai dikukuhkan keberadaan berbagai PKBM di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

KONSEP PKBM

Sebagai suatu institusi baru yang bergerak dalam berbagai kegiatan pendidikan non formal di tingkat akar rumput, PKBM berkembang secara dinamis dan belum didukung oleh berbagai pijakan kerangka teoritik dan akademik yang memadai.  Pengembangan PKBM sepenuhnya didasarkan atas pengalaman di lapangan yang situasi kondisinya sangat beragam. Dengan sendirinya Konsep PKBM yang berkembangpun sangat bervariasi dari suatu PKBM ke PKBM lainnya. Konsep PKBM yang berkembang sangat umum dan kurang tajam mengungkap secara menyeluruh eksistensi dan karakteristik PKBM itu sendiri. 
Lemahnya konsep tentang PKBM ini di satu sisi memberikan fleksibilitas yang tinggi bagi inovasi pengembangan PKBM pada tahap awal pengembangannya namun konsep yang terlalu umum ini tidak memadai untuk menjadi pijakan bagi pengembangan PKBM lebih lanjut. Di samping itu, ketidakjelasan konsep tentang PKBM dapat menimbulkan  adanya kesimpangsiuran pemahaman tentang PKBM yang dapat mengakibatkan kontra produktif bagi pengembangan PKBM selanjutnya. Adapun konsep tentang PKBM yang tertulis masih sangat terbatas, dan itupun masih sangat kental dipengaruhi perspektif birokratik belum menggambarkan konsep yang lebih utuh.
Dengan diakuinya secara eksplisit PKBM sebagai salah satu satuan pendidikan non formal dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menjadi tanggungjawab semua pihak baik pemerintah pusat, pemerintah propinsi, pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat luas untuk mengembangkan PKBM dalam rangka mensukseskan tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian keberadaan konsep PKBM yang lebih jelas dan lebih memadai bagi pengembangan PKBM lebih lanjut sangat dibutuhkan. Tanpa adanya konsep PKBM yang jelas dan memadai akan sulit dibangun rencana strategis yang baik dalam pengembangan PKBM selanjutnya baik di tingkat institusi, di tingkat lokal, regional, maupun nasional. Hal ini tentunya akan mengakibatkan tidak adanya sinergi, rendahnya efektivitas dan inefisiensi dalam pengembangan PKBM lebih lanjut.
Mengingat PKBM merupakan suatu institusi baru yang menggantikan peristilahan pendidikan non formal, maka pengembangan konsep PKBM sementara ini lebih didasarkan atas hasil observasi yang bersifat umum terhadap berbagai pengalaman PKBM selama ini. Konsep PKBM inipun sedang terus berkembang seiring dengan berbagai inovasi yang muncul dalam pengalaman pengembangan PKBM di lapangan. Di kemudian hari tentunya juga diharapkan pengembangan konsep PKBM ini juga didasarkan atas berbagai hasil kajian dan penelitian akademik yang lebih mendalam, sehingga dihasilkan konsep PKBM yang lebih solid, lebih tajam dan lebih menyeluruh. 
Pengembangan konsep PKBM memperhatikan dua faktor secara bersamaan yaitu faktor kemampuan konsep dalam menjelaskan secara lengkap dan utuh seluruh eksistensi dan karakteristik PKBM dan faktor kemampuan konsep dalam mengakomodasikan berbagai perkembangan dan keragaman PKBM yang ada saat ini maupun yang akan datang. Atas dasar pertimbangan tersebut maka konsep PKBM dapat diuraikan dan merupakan konsep yang bersifat generik. Artinya konsep PKBM adalah konsep yang dapat dikembangkan lebih lanjut ke dalam berbagai model-model PKBM yang bervariasi.
Pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan konsep PKBM yang akan diuraikan lebih lanjut didasarkan atas pendekatan yang bersifat induktif.  Formulasi konsep PKBM ini didasarkan atas pergumulan dan pengalaman praktis dalam membentuk, membangun dan mengembangkan PKBM sehari-hari.

Di samping itu, juga melalui pengalaman dalam memperhatikan berbagai inovasi, keberhasilan dan permasalahan yang dihadapi berbagai PKBM yang terungkap dalam berbagai diskusi di pertemuan tingkat nasional tentang PKBM baik dalam kerangka Forum Komunikasi PKBM Indonesia maupun dalam kerangka perumusan dan perbaikan berbagai program dan kebijakan yang bekaitan dengan PKBM oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Depdiknas. Konsep PKBM yang diuraikan ini telah melalui pembahasan oleh Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi PKBM Indonesia sebagai suatu organisasi nasional yang mewadahi kebersamaan dan persatuan PKBM di seluruh Indonesia.

Sumber; http://pkbmafiqserge.blogspot.com/2012/01/hadirnya-pkbm-di-indonesia.html
Share: