MENJAWAB SEMUA SOLUSI DALAM MENGGAPAI CITA-CITA ANDA

Rabu, 30 Mei 2012

Ujian Nasional Program Paket (UNPP) Diperkirakan Pada Akhir Mei 2012

“Diperikirakan UNPP tahun ini dilaksanakan pada akhir Mei 2012. Dan hanya dilaksanakan sekali saja. Tanggal atau jadwal terinci belum bisa disampaikan karena masih menunggu Permendikbud tentang UNPP.” Demikian disampaikan oleh Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada kesempatan Workshop Pembahasan Pedoman Penyelenggaraan Paket C Senin (20/02/2012) di Cisarua, Bogor, Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Dikmen Kemdikbud.


Lebih lanjut Teuku Ramli menjelaskan bahwa BSNP akan mendorong agar Permendikbud tentang ujian nasional program paket segera dikeluarkan secepatnya. “Pada prinsipnya tidak ada yang berbeda dengan Permendiknas yang lalu (nomor 21 Tahun 2011).

” Perlu diketahui bahwa dalam Permendiknas nomor 21 Tahun 2012 ditegaskan bahwa kelulusan peserta didik dalam UNPP ditentukan berdasarkan Nilai Akhir atau NA (Pasal 11 ayat 1). NA sebagaimana diperoleh dari nilai gabungan antara nilai rata-rata laporan hasil belajar (NRLHB) pada satuan pendidikan nonformal kesetaraan dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan Nilai UNPP, dengan pembobotan 40% (empat puluh persen) untuk NRLHB dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60% (enam puluh persen) untuk Nilai UNPP. Ketentuan mengenai NA ini akan tetap dipertahankan dalam pelaksanaan pada UNPP tahun ini.

Dengan demikian satuan pendidikan nonformal penyelengara program Paket harus benar-benar memiliki dokumen laporan hasil belajar mulai dari semester III, IV dan V yang menjadi NRLHB. Teuku Ramli mengharapkan tidak ada lagi nilai laporan hasil belajar atau nilai rapor hasil ‘rakitan’. Pada tahun ini UNPP direncanakan hanya dilaksanakan satu kali saja. Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana UNPP dilaksanakan dua periode.

Pelaksanaan UNPP pada akhir Mei 2012 diharapkan dapat memberi kesempatan kepada peserta UNPP untuk bisa mendaftar ke perguruan tinggi pada tahun akademik 2012/2013 ini. Walaupun hal ini masih perlu dipertanyakan karena waktu pengumuman dan pembagian ijasah biasanya molor, sehingga dikhawatirkan masih tetap melampaui masa pendaftaran ujian masuk perguruan tinggi. Atas pertanyaan tentang apakah ada persyaratan batas usia sebagai persyaratan UNPP, Teuku Ramli menegaskan bahwa BSNP tidak memasukkan syarat batas usia dalam prosedur operasi standar (POS) UNPP tahun 2012.

Jika direktorat mengatur tentang syarat batas usia masuk bagi peserta didik, hal itu merupakan kebijakan direktorat yang harus diikuti. Namun demikian, menurut sumber di Direktorat SMA sampai sekarang tidak ada pembatasan syarat usia bagi program Paket C, demikian pula syarat usia untuk mengikuti program Paket C. Pada bagian lain Zulmaini, MPd., salah satu narasumber workhsop, menjelaskan bahwa sebenarnya usia sekolah pada program paket bukan sasaran prioritas. Namun demikian, mantan pejabat di Direktorat Pendidikan Kesetaraan ini mengatakan bahwa kelompok usia ini tidak bisa ditolak untuk mengikuti program Paket A, B, dan C.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa warga belajar usia sekolah tetap bisa mengikuti UNPP pada tahun 2012, karena tidak ada pembatasan usia. Konon menurut sebuah sumber surat Ditjen Dikdas (nomor 2122/C.C3/DS/2011 tanggal 29 Juli 2011) tentang pembatasan usia warga belajar program Paket B sudah dibatalkan atas desakan Asah Pena (Asosiasi Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif).
Asah Pena berjuang untuk membatalkan surat dirjen tersebut agar komunitas sekolahrumah yang sebagian besar adalah usia sekolah bisa mengikuti UNPP.

Sumber; http://fauziep.blogdetik.com/2012/02/21/ujian-nasional-program-paket-unpp-diperkirakan-pada-akhir-mei-2012/
Share:

Seminar Internasional untuk Revitalisasi PKBM

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan International Seminar of Community Learning Centers (Seminar Internasional Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) di Jakarta, 26-29 April. Kegiatan ini bertujuan sebagai upaya saling belajar antar peserta dalam membantu revitalisasi PKBM.

Peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) semula berkontribusi cukup signifikan terhadap perluasan akses wajib belajar melalui pendidikan nonformal kesetaraan. Saat ini perannya dinilai harus berubah karena wajib belajar sembilan tahun sudah relatif dicapai.

 “Untuk itu, PKBM perlu direvitalisasi melalui berbagai upaya peningkatan mutu dan peningkatan kebertahanan atau keberlangsungan,” kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim saat memberikan sambutan pembukaan, Jumat (27/4).

Dijelaskan oleh Muliar, revitalisasi PKBM dilakukan melalui banyak hal, yaitu dengan peningkatan mutu kelembagaan, pengembangan PKBM tematik sesuai potensi lokal, pembentukan komunitas usaha mandiri, pemassalan pendidikan anak usia dini (PAUD), pengembangan taman bacaan masyarakat (TBM), sinergi PKBM dan Sanggar Kegiatan Belajar, dan pendataan PKBM berbasis nomor induk lembaga (NILEM) daring.

Peserta 12 negara
Seminar Internasional PKBM dihadiri 68 peserta dari 12 negara ini. Mereka berasal dari Indonesia, Bangladesh, Jepang, Thailand, Timor Leste, Korea Selatan, Nepal, Vietnam, Kamboja, Pakistan, Laos, dan Mongolia.

Pada kegiatan ini, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog, tampil sebagai pembicara kunci (keynote speaker). Sementara para pembicara antara lain adalah Mr. Kiichi Oyasu dari Unesco Dhaka, Prof. Dr. Sasai Hiromi dari National Institute for Educational Research Jepang, Prof. Dr. Teuchi dari Tsukuba University Jepang, dan beberapa narasumber dari Indonesia.

Dengan kegiatan yang menampilkan peserta dengan berbagai latar belakang ini, diharapkan para peserta bisa saling belajar dalam memperkuat PKBM secara aktif. Ditegaskan oleh Musliar, PKBM tumbuh atas inisiatif dan keaktifan masyarakat.

“Pemerintah hanya mendorong dengan berbagai program, seperti pemberian bantuan sosial. Selanjutnya kami harap PKBM dapat bertahan dan terus tumbuh tanpa harus terus menerus dibantu,” kata Musliar. (Dina/HK)

Sumber; http://www.paudni.kemdikbud.go.id/seminar-internasional-untuk-revitalisasi-pkbm/
Share:

Jumat, 18 Mei 2012

2. Kelas X Tahun Ajaran 2011-2012

Nama Siswa

Saran dan Kesan

 Di PKBM

Melanjutkan

Irfan Handoko

Murni Handayani

Syahruddin Aziz

Tria Nur Umami

Ayu Anggraeni

Aristi Lani Langga

I Dewa Gede Putra Adnyana

Luh Putu Ayu Wulan Dewi

Luh Sri Sulasih

Putu Candra Kurniawan

Juli Suyantini

Ni Komang Desi Astriana

Ni Wayan Sumariyati

I Gede Turun Adnyana

Ketut Budi Irawan

Desak Gede Oka

Ni Luh Novik Restiningsih

I Nyoman Konak

Ni Wayan Triana Pratiwi

Ni Wayan Ayu Sulastri

Ni Wayan Nuraningsih

I Kadek Merta Dwi Wijaya

Share:

Kamis, 17 Mei 2012

1. Kelas XII Tahun Ajaran 2011-2012

Nama SiswaSaran Dan Kesan
di PKBM
Melanjutkan
Fitri Yanti

I Ketut Slamet

I Wayan Suardika

I Gede Putu Serman

I Nyoman Mustika

Ni Eka Dewi Rahayu

Ni Luh Putu Yuliantari

Ni Komang Arnita

Agus Edi Handoko

I Ketut Jasa

I Nyoman Latra

Putu Agus Cakra Andika

I Wayan Madya

I Gede Jaya Sugita

Kiki Rizkiyanti

Ni Putu Budiartini

Ayu Desi Purnama Yanti

Ni Made Murtani

Novia Anggraeni

Abdul Mufid

Ni Luh Suardi

Debora Yulia

I Nyoman Suda Adnyana

Putu Widiani

Ni Luh Putu Sriartini

Ni Kadek Maida Krisna

I Wayan Patre

Share: