MENJAWAB SEMUA SOLUSI DALAM MENGGAPAI CITA-CITA ANDA

Senin, 18 Juni 2012

14 Negara Asia Pasifik Ikuti Seminar Internasional tentang PKBM

PKBM menawarkan beragam layanan pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan kesetaraan, pendidikan keaksaraan, pendidikan pemberdayaan perempuan dan pendidikan kecakapan hidup. Semua layanan itu terbentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, di bawah jejaring kemitraan dengan berbagai pihak terkait.
Seiring itu, banyak masyarakat yang berinvestasi, dan tidak jarang merelakan asetnya, berupa lahan, tenaga pikiran dan anggaran untuk membangun dan menyediakan pendidikan nonformal di PKBM.
Ella menjelaskan, tepat satu tahun lalu, UNESCO Jakarta yang diwakili Anwar Al-Said, melakukan kerja sama dengan Ketua Forum PKBM Buhai Simanjuntak dan Direktorat Pendidikan Masyarakat (Dikmas) untuk menyelenggarakan workshop Internasional di Makasar, Sulawesi Selatan.
Sejumlah peserta, seperti dari Korea, Filipina, dan Malaysia, ikut hadir pada seminar yang diinisiasi forum PKBM itu. Tema seminar: Memaksimalkan Peran PKBM Terhadap Penurunan Kemiskinan, Peningkatan Pembelajaran Sepanjang Hayat dan Promosi Pembangunan yang Berkelanjutan.
Sedangkan subtema yang diambil adalah Mencari Jejaring International yang Efektif Antar Negara. Kegiatan tersebut dihadiri Forum PKBM Indonesia, Kemdikbud, UNESCO, dan beberapa lembaga international dari Filipina, Indonesia, Jepang, Korsel, Thailand, dan Timor Leste.
Tujuan dari Workshop untuk berbagi pengalaman dalam hal promosi, dukungan, dan pengembangan PKBM serta untuk memperkaya pengetahuan akan bagaimana PKBM dapat berkontribusi terhadap penurunan kemiskinan, peningkatan pembelajaran sepanjang hayat, peningkatan pembangunan berkelanjutan.
Pada akhir workshop disepakati bersama Deklarasi Makassar tentang pembentukan Forum PKBM International dimana ketuanya dari Indonesia, yaitu Bohai Simanjuntak. Sedangkan sekretarisnya dari Korea Selatan.
“Kemdikbud memandang perlu untuk menindaklanjuti dan melanjutkan insiatif workshop tersebut dengan cara menyelenggarakan Seminar International PKBM tentang Revitalisasi PKBM. Kami harapkan PKBM bisa menjadi lebih besar lagi,” kata Ella.
Seminar ini memberikan kesempatan berbagi informasi, bertukar pikiran, dan pengalaman terbaik antar para peserta yang difasilitasi oleh para ahli PKBM, antara lain dari Jepang yang sudah berpengalaman dengan ‘Komunikan’-nya.
Tujuan seminar pertama, meningkatkan akses, kualitas dan partisipasi masyarakat serta kemitraan dan kepemilikan dari PKBM. Kedua, berbagi pengalaman-pengalaman sukses PKBM antar negara. Ketiga, memformulasikan rencana aksi untuk meningkatkan kerjaswama antar PKBM pada level internasional. Keempat, mempromosikan kerangka hukum PKBM yang lebih kuat untuk PKBM di masing-masing negara yang hadir.
Bertindak sebagai Keynote Speaker adalah Dirjen Paudni yang menyampaikan tentang kebijakan dan Revitalisasi PKBM. Dibahas pula berbagai pengalaman pelaksanaan PKBM dari UNESCO Dhaka oleh Mr Kiichi Oyasu, dari National Institute for Educational Research Jepang, Prof Dr Sasai Hiromi dan dari Tsukuba University Jepang, Prof Dr Teuchi, serta beberapa narasumber lain dari Indonesia.
Penyajian pengalaman dari masing-masing negara merupakan sumber yang sangat berharga bagi peserta untuk memperoleh hasil yang diharapkan, yaitu terwujudnya kriteria pweningkatan mutu PKBM, rencana aksi untuk Revitalisasi PKBM, dan kriteria kebertahanan PKBM.
Pada kesempatan ini para peserta pun akan mengamati dan mempelajari pelaksanaan PKBM di Indonesia dengan mengunjungi PKBM Negeri 26 dan TBM di Jakarta. Didiskusikan pula isu kesetaraan dan keunggulan PKBM, meningkatkan mutu jejaring dan kepemilikan serta dampak PKBM terhadap masyarakat luas.
“Isu tentang keberlangsungan program PKBM diharapkan dapat dijawab dalam diskusi kelompok pada seminar yang diikuti oleh sejumlah negara ini. Pada akhir kegiatan, tentunya kami mengundang para peserta untuk mengunjungi Museum Nasional dan tur ke tempat lainnya di Jakarta, karena pendidikan sudah disatukan dengan kebudayaan.(dry)

Diambil dari : http://infopublik.kominfo.go.id/
Share:

0 komentar: