MENJAWAB SEMUA SOLUSI DALAM MENGGAPAI CITA-CITA ANDA

Senin, 25 Juni 2012

18 Ribu Peserta Ikut Ujian Paket C

KUPANG, Timex-Kepala Sub Dinas Bina Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Timur, Marthen Luther Dira Tome menyebutkan ada 18 ribu lebih peserta yang mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket C (setara SMA) di seluruh kabupaten/kota di NTT kemarin.11.323 orang berasal dari siswa SMA yang tidak lulus saat mengikuti ujian nasional beberapa waktu lalu. "Jadi ada tujuh ribu orang dari peserta reguler paket C yang mengikuti ujian kemarin," jelas Luther kemarin.

Secara umum Luther mengakui pelaksanaan UN yang dilakukan secara serentak di seluruh NTT tidak ditemui adanya kendala berarti."Sejauh ini pelaksanaan UNPK berlangsung aman dan tak ada kendala," katanya.

Luther menjelaskan Pemprov NTT melalui Dinas P dan K berkomitmen untuk menyukseskan proses yang ada. Karena itu pihaknya berusaha sekuat tenaga agar tidak ada yang menjadi korban.

Walau begitu Luther tak bisa menampik adanya kendala pendistribuan soal ke Pulau sabu akibat adanya pembatalan semua armada pelayaran karena cuaca buruk. Untuk mengatasi kendala yang ada, pihaknya dibantu pihak Korem 161/WS dengan menyediakan satu buah helikopter untuk mendistribusi naskah ke Sabu.

"Pukul 11.00 Wita kemarin, seluruh naskah untuk Sabu telah terdistribusi dengan baik. Karena itu masyarakat di Sabu sangat berterima kasih kepada Korem 161/WS yang telah berandil membantu distribusi naskah ujian dengan menggunakan helikopter,"kata Luther mengutip warga Sabu.

Khusus untuk Kota Kupang UNPK diikuti sebanyak 2.714 warga. 1.266 orang berasal dari warga belajar paket C reguler sedangkan 1.448 orang berasal dari sekolah formal.
Kasubdin PLS Dinas Pendidikan Kota Kupang Sinun Petrus Manuk kepada Koran ini ketika melakukan pemantauan di SMAN I Kupang, kemarin menjelaskan UNPK ini akan berlangsung hingga 27 juni mendatang.

Khusus untuk Kota Kupang, pemerintah sebagai fasilitator, menyediakan sejumlah lokasi ujian. Diataranya SMAN 2, SMA Efata dan SMA Muhammadiyah di Kelurahan Kelapa Lima, SMK Sint Carolus, SMAN 4, SMA Ki Hajar Dewantoro, SMA Sudirman, SMA Teladan, SMA Kristen dan SMAN 7 di Kecamatan Maulafa, SMA PGRI, SMK Karya, SMAN 5, SMAN 3 Mapoli, SD I Mapoli, SMKN I, SMK Beringin dan SMAN 1 di Kecamatan Oebobo, serta MAN dan SMAN 8 di Kecamatan Alak.

Selain itu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) juga menyelenggarakan UNPK Paket C yakni tiga PKBM di Kecamatan Kelapa Lima, empat PKBM di Kecamatan Maulafa, enam PKBM di Kecamatan Oebobo serta dua PKBM di kecamatan Alak.

Mengenai penyelenggaraan UNPK Paket B (setara SMP), pihaknya sudah menerbitkan edaran ditujukan ke seluruh sekolah di Kota Kupang untuk mengakomodir pendaftaran siswa yang tak lulus SMP untuk mengikuti UNPK Paket B, awal Juli nanti.

"Pendaftaran tetap kita buka hingga Rabu sore. Persyaratannya harus ada keterangan tidak lulus dari sekolah asal siswa, kemudian datanya dilaporkan ke sekolah, barulah diserahkan ke pihak penyelenggara (Subdin PLS) untuk diikutkan dalam ujian. Mereka akan didistribusikan ke PKBM yang ada," jelas Manuk.

Di TTS 1.025 Orang Ikut Ujian Paket C

Dari Kabupaten Timor Tengah Selatan dilaporkan sebanyak 1.025 orang mengikuti ujian paket C yang tersebar pada 15 kecamatan. 136 orang merupakan peserta pindah jalur (siswa SMA tak lulus UN). Sedangkan 889 orang merupakan peserta murni dari pendidikan non formal paet C.

Kasubdin PLS Dinas P dan K TTS, Yesaya Y Boymau saat memantau pelaksanaan UNPK si SoE kemarin menjelaskan ujian Paket C tahun ini didukung biaya murni dari dana Dekon.
Pelaksanaan ujian dipantau langsung tim dari Inspektorat Jenderal Depdiknas pusat diataranya, Bermansyah dan Agus Setiadi. Laporan hasil pemantauan kata mereka dilaporkan langsung ke Mendiknas.

Pemantauan juga bertujuan meminimalisir terjadinya berbagai penyimpangan dilapangan.
"Tim melakukan pemantauan bertujuan meminimalisir dugaan terjadinya berbagai penyimpangan dalam pelaksanaan ujian Paket C," jelas Agus Setiadi.

Pantauan Timor Express disekertariat PLS kemarin, banyak peserta menyerbu panitia pendaftaran peserta ujian Paket B. Termasuk kepala SMP Hetven Oekamusa, Simon Lada yang kelulusan sekolahnya nol persen. Simon mendaftarkan 33 siswanya yang tidak lulus UN untuk mengikuti ujian melalui jalur non formal Paket B tanggal 1 hingga 3 Juli mendatang.

Simon mengaku sangat terpukul dengan persentase kelulusan sekolahnya yang nol persen. Simon yang baru dua bulan menjabat kepala sekolah mengatakan, buruknya persentase kelulusan tahun ini disebabkan berbagai faktor.

Diantaranya, kurang disipilin siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sehingga daya serap mata pelajaran yang diberikan sangat minim. Apa lagi siswa kelas III selama ini masuk sekolah siang. Selain itu, meskipun ada les tambahan, siswa malas ikut les.

Untuk diketahui, SMP Hetven Oekamusa saat pelaksanaan ujian nasional merupakan sekolah titipan pada SMPN 2 SoE. Pihaknya meminta tahun depan agar hasil foto copy lembaran jawaban siswa mereka diserahkan kepada guru-guru agar dijadikan pembanding dengan kemampuan siswanya. Hal itu dimaksudkan agar tidak timbul berbagai kecurigaan.

Demi mengakomodir peserta yang tidak lulus UN tingat SMPdi TTS, pihak PLS memperpanjang masa pendaftaran hingga hari pukul 24.00 hari ini.(boy/r5)

sumber; http://www.timorexpress.com/index.php?act=news&nid=24052
Share:

0 komentar: